Powered By Blogger

Selasa, 18 Januari 2011

Kominfo: BlackBerry Diultimatum, Masyarakat Jangan Panik

Jakarta - Masyarakat diimbau jangan panik dengan kabar bahwa layanan internet di BlackBerry akan ditutup jika Research In Motion tak melakukan sensor. Pemerintah mengaku telah mempertimbangkan hal ini dengan masak.

"Masyarakat jangan terlalu panik, pemerintah pasti akan memberi solusi sekaligus telah mempertimbangkan dan memilih jalan yang terbaik," tukas Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto kepada detikINET, Senin (10/1/2011).

Pemerintah mengaku mengambil langkah tidak populis ini untuk menunjukkan bahwa mereka tidak mencla-mencle dalam menegakkan aturan serta tidak bertindak diskriminatif terhadap perusahaan manapun.

Sebab, kata Gatot, aturan sensor internet ini sebelumnya sudah diterapkan kepada 180 penyedia jasa internet (ISP) Tanah Air. "Nanti kesannya kalau mereka (RIM-red.) dibebaskan dari sensor internet, dianggap dapat previllage khusus," imbuhnya.

Kominfo teguh dengan pendiriannya untuk menegakkan peraturan dan undang-undang yang berlaku, yakni UU No 14/2008 pasal 17 tentang pencegahan penyebaran pornografi.

Seperti diketahui, nasib BlackBerry bakal ditentukan pada 17 Januari 2011 mendatang. Jika pada meeting terakhir tersebut RIM keukeuh tak mau melakukan sensor di layanan internet BlackBerry maka siap-siap saja, akses browsing di ponsel pintar tersebut ditutup. Namun fitur lainnya, macam BlackBerry Messenger dan email masih bisa digunakan pengguna.

"Namun jangan khawatir, pengguna bisa tetap browsing, tapi menggunakan GPRS yang menggunakan jalur operator," imbuh Gatot.

http://www.detikinet.com/read/2011/01/10/111355/1542892/328/kominfo-blackberry-diultimatum-masyarakat-jangan-panik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar